Catatan Akhir Tahun - Tahun Inspiratif
Dan setelah semua kesibukan Natal dan Tahun Baru usai, saya
pun kembali ke laptop ini. Melakukan kegiatan yang biasanya saya lakukan di
akhir tahun. Menonton film di kepala tentang apa yang terjadi di tahun
2014, melihat foto-foto yang pernah saya ambil dan unggah di tahun tersebut. Melihat
pola dan merefleksikannya.
Di tahun 2013, lewat theme
of the year yaitu Omahkebon, saya melihat perwujudan satu mimpi, seperlahan
apa pun itu. Tahun 2014, setelah saya amati, tema utama saya adalah
inspirasi. Ada banyak sekali hal-hal baru yang saya temui di tahun 2014.
Kejadian baru, tempat baru, peran baru, orang baru. Semuanya menginspirasi. Bahkan
sampai akhir tahun 2014 pun, saya mengalami peristiwa-peristiwa,
pembicaraan-pembicaraan yang menginspirasi.
Menciptakan dan membawakan program-program pelatihan baru, mengunjungi
tempat-tempat baru untuk mengajar. Dari yang modern-keren-dingin sampai yang
terpencil di kebun dan harus mengajar sambil bertelanjang kaki alias ‘nyeker’.
Menjadi bagian dari proses produksi pertunjukan kesenian, pelayanan
di luar kota dengan rombongan paduan suara. Menghadiri berbagai event kesenian
Menghadiri Ubud Writers and Readers Festival. Ah, saya suka sekali acara itu ! Giat
berjalan dari satu tempat ke tempat lain untuk mengikuti berbagai kelas dengan
topik yang berbeda-beda. Rela membeli sangu makan siang hanya buah dan biskuit yang saya nikmati sambil mendengarkan sesi. Mengikuti
diskusi sambil senyum-senyum sendiri saking senangnya berada di tengah-tengah
para penulis dan pembaca buku yang menurut saya: pinter dan keren ! Menonton
film tentang perjalanan-perjalanan gila yang dilakukan oleh para traveler.
Keliling Thailand selama 2 minggu. Perjalanan yang mengesankan. Berinteraksi
dengan berbagai tempat dan orang baru. Makanan-makanan baru, transportasi baru.
Budaya baru. Sebagai introvert sejati, perjalanan yang cukup-sekali-dalam-2
tahun-namun-2 minggu-di-satu tempat seperti ini memang pas. Memberikan saya
cukup waktu untuk menyesap setiap pengalamannya.
Punya Presiden baru juga merupakan pengalaman yang seru.
Berada di tengah-tengah dinamikanya, mengamati perang Baratayudha di media
sosial, menyaksikan kemeriahan hari pelantikan. Terlepas dari kericuhan yang
dihasilkan, sebuah Pemilu yang mampu memantik kreativitas dan membuat berbagai kreasi
seni bermunculan, bagi saya adalah pemilu yang asyik. Bahwa ada ekses berupa
orang-orang yang bertengkar dan menyimpan kebencian, itu biasa. Tidak perlu
revolusi mental segala, kok. Cukup lah reparasi mental.
Bahkan untuk urusan sakit pun saya mengalami sesuatu yang
baru. Kelelahan bekerja dan berkeliling, membuat saya sempat mengalami flu yang
tidak tuntas, panas dalam yang berkelanjutan dan berujung pada mimisan saat saya
sedang bertugas di kelas. Pernah juga terkena herpes kulit sehingga di bawah
mata saya terdapat luka seperti cakaran kucing.
Saya terkesan sekali saat membaca kalimat, “Salah satu
bagian dari kesuksesan kita sebagai spesies disebabkan adanya ketertarikan otak
untuk terus menerus menemukan sesuatu yang baru.” Kalimat ini saya baca di buku
David A. Sousa : Bagaimana Otak Belajar. Nampaknya, tahun 2014 semesta banyak memberikan
kesempatan kepada otak saya untuk terus memperbaharui dirinya lewat berbagai
kejadian baru.
Lalu, apa inspirasi utama yang saya dapatkan dari berbagai kejadian yang saya sebut inspiratif ini ? Di tahun 2015 ini, saya tidak lupa bahwa saya sudah
melewati paruh pertama dalam kehidupan saya dan sedang menjalani paruh kedua. Hell yeah, I'm old ! Dalam
visi jangka panjang saya, saya selalu membayangkan diri saya menjadi
tua dan tetap bermakna bagi banyak orang. Terutama mengingat apa yang pernah
saya tulis juga di blog ini mengenai kebahagiaan.
Kebahagiaan yang paling otentik adalah saat kita memiliki meaningful life. “Bukan lagi tentang masalah eksistensi diri, tapi memberi nilai tambah
bagi kehidupan orang lain.”
Agar bisa melakukan hal tersebut dalam jangka waktu yang
lama, saya memerlukan otak saya untuk tetap muda. Caranya ? Tetap melakukan
hal-hal baru. Menghadapi situasi baru. Memecahkan problem baru. Memberanikan
diri mengambil risiko baru. Memberikan asupan bagi sel saraf di kepala saya ini agar tetap
aktif lewat berbagai hubungan baru yang tercipta di sana dan transmisi-transmisi informasi segar.
Membuat setiap tahun memiliki cerita tentang kehidupan yang
hidup.
Saya pikir, inilah yang akan menjadi salah
satu pertanyaan tetap saya pada saat melakukan evaluasi akhir tahun bagi diri
saya pribadi.
Apakah saya sudah menjaga otak saya tetap muda dengan melakukan sesuatu yang baru di tahun ini ?
Mengenai tahun 2014 sendiri, akhirnya saya hanya bisa berkata :
Damn, girl ! It was such a fabulous year !
Have a spectacular New Year y’all !
Omahkebon, 6 Januari 2015
Comments
Post a Comment