Posts

Showing posts from 2015

The Joy Of Cooking *

Image
Memasak. Jika bulan lalu saya diminta untuk membuat sebuah definisi, maka definisi saya tentang memasak adalah : Suatu kegiatan yang terakhir kali saya lakukan di tahun 1993, saat saya sempat menjadi anak kos. Itu pun jika mengolah mie instan yang diberi daging kalengan serta irisan cabe rawit dapat dimasukkan dalam kategori memasak. Ya, memasak bukanlah suatu keterampilan yang saya kuasai. Namun saya selalu ingin bisa memasak. Tidak perlu menjadi ahli, namun bisa walaupun sedikit. Bagi saya, memasak adalah suatu keterampilan hidup (life skill) yang perlu dimiliki oleh seseorang, seminimal apa pun tingkat penguasaannya. Awalnya saya merasa tidak berbakat dalam aspek yang satu ini. Namun kemudian saya membaca bahwa memasak adalah salah satu kegiatan tertua yang dilakukan dalam sejarah peradaban manusia. Nenek moyang kita mulai memasak sejak ditemukannya api di Afrika, yaitu kira-kira 1.400.000 tahun yang lalu. Karena mereka mulai memasak makanannya lah maka struktur mulut kita

Mencari Tuhan di RRC

Beberapa waktu lalu saya menonton tayangan Oprah. Topiknya sebenarnya agak basi, namun namun karena disajikan dari sudut pandang yang berbeda, maka beritanya pun menjadi tetap menarik. Ia berbicara tentang ritual dan standar kecantikan wanita di berbagai belahan dunia ini (btw, Indonesia termasuk negara yang diliput karena praktek pemakaian stagen setelah melahirkan). Yang menarik perhatian saya adalah berita bahwa di Mauritania, wanita yang dikatakan cantik dan menggairahkan adalah wanita yang memiliki tubuh gemuk, banyak selulit dan sering bercerai. Seru, kan? Rasanya saya langsung jatuh cinta pada Mauritania ! Lebih seru lagi, jika para wanita diharapkan bertubuh gemuk, maka pria harus kurus, karena pria bertubuh gemuk dianggap membawa sial.  Standar keindahan di satu budaya merupakan mimpi buruk bagi budaya lain...  Orang Beragama = Aneh  Tayangan ini mengingatkan saya tentang satu pengalaman menarik yang saya dapatkan dari perjalanan saya ke RRC bertahun-tahun lalu. Bu

Berpuasa, Menjinakkan Otak Reptil

Image
Minggu pertama bulan Juli. Empat belas hari dalam bulan Ramadan telah berlalu. Bulan yang saya yakini penuh dengan energi positif karena frekuensi lantunan doa menjadi lebih sering. Bulan di mana banyak manusia juga menjadi lebih   suka memberi. Bulan yang penuh berkah.  Terlepas dari berbagai pahala dan ampunan   yang menyertainya, masa berpuasa adalah masa yang sangat baik untuk melatih kita menjadi manusia yang secara mental lebih sehat dan seimbang. Masa di mana kita dapat melakukan ‘rekonstruksi’ terhadap otak kita sendiri.  Rekonstruksi otak ? Ya, riset telah membuktikan bahwa otak dapat berubah, bahkan sampai kita tua nanti.`Sifat ini dinamakan sebagai neuroplasticity . Perubahannya dapat terjadi akibat berbagai faktor. Perilaku, cedera otak, lingkungan, kebiasaan berpikir, emosi.   Dalam analogi yang sederhana, otak sama seperti otot. Ia akan menguat atau melemah tergantung dari caranya dilatih dan dipergunakan. Struktur Otak  Mari kita tengok

Motivasi Si Chiby

Image
Namanya Chiby. Anjing dari ras Pom (Pomeranian) yang memang ber-gen imut tiada tara. Chiby adalah anjing milik seorang sahabat saya,  dog lover y ang memiliki 9 ekor anjing di rumahnya. Chiby pun diperoleh lewat adopsi, 2 tahun lalu. Ia ditawar-tawarkan oleh pemilik sebelumnya kepada siapa pun yang bersedia memeliharanya. Mengapa anjing selucu itu seolah tidak diinginkan ? Karena kakinya hanya 3. Ia cacat sejak lahir. Pemilik sebelumnya adalah seorang peternak anjing untuk diperjualbelikan (breeder). Dan anjing yang cacat, tak akan laku dijual. Chiby adalah anjing yang manis sekali. Kakinya yang hanya tiga itu membuat ia berjalan dengan cara melompat-lompat.   Siapa pun pasti akan gemas melihatnya, si 'buntelan bulu’, yang selalu melompat ke sana ke mari. Namun Chiby bukan hanya manis dan lucu. Ia juga adalah anjing yang tegar.  Di suatu hari, saya berkesempatan untuk jalan pagi bersama rekan saya dan anjing-anjingnya, termasuk Chiby. Dalam perjalanan itu, saya me

Membaca Tipping Point, Merenungi Kota

Image
Tipping Point, Kisah Tentang Epidemi Mengapa sepatu Hush Puppies yang tadinya sudah sekarat tiba-tiba menjadi hits di kalangan anak muda penggandrung mode di Amerika ? Bagaimana kejahatan di New York menurun secara drastis hanya dengan tindakan menghapus grafitti ? Apa persamaan fenomena bunuh diri di Mikronesia dengan merebaknya kebiasaan merokok di kalangan remaja ? Bagaimana Sesame Street dapat begitu digemari oleh anak pra-sekolah dan kemudian digantikan tempatnya oleh Blue’s Cues ?  Buku Tipping Point, karangan Malcolm Gladwell, menyajikan serangkaian hasil penelitian yang (bisa jadi) menjawab berbagai fenomena menarik ini. Tipping Point sendiri secara harafiah bermakna titik puncak. Buku ini berbicara mengenai bagaimana suatu gagasan, produk, perilaku dapat mencapai  ‘tipping point’, seolah berepidemi, seperti mewabah. Dengan berbagai riset yang disajikan, buku ini memberi alternatif jawaban bagi dua pertanyaan penting yaitu : 1) Mengapa ada gagasan atau perilaku yang

Mangut Lele Mbah Marto, Sebuah Customer Experience Dalam Dapur

Image
Awalnya saya tak kenal dengan mangut lele.  Di Jakarta, biasanya saya menikmati pecel lele. Lele yang digoreng kering dan dimakan dengan lalapan sayur. Kenikmatannya terutama terletak pada sambal. Baru di Yogya lah saya menikmati mangut lele yang merupakan olahan ikan lele yang dimasak dengan menggunakan banyak sekali bumbu. You name it .  Cabe, jahe, lengkuas, serai, daun salam, daun jeruk, kelapa, kemiri, ketumbar dan lain sebagainya. Rasanya ? Tentu saja eksotis . Salah satu warung legendaris tempat menikmati mangut lele di kota  ini adalah Mangut Lele Mbah Marto. Letaknya di Sewon, Bantul. Tak berapa jauh dari kampus ISI. Untuk mencapai lokasinya, saya perlu bertanya beberapa kali karena letaknya di perkampungan. Masuk-masuk gang. Tempatnya pun unik. Sebuah rumah biasa. Tidak seperti warung dengan etalase makanan, untuk dapat menikmati mangut dan makanan-makanan lainnya, kita harus masuk ke dalam rumah si mbah, menuju tepat ke jantung rumah tersebut. Dan saat bercerita t