Posts

Showing posts from 2014

Yogyakarta, Roseto Van Java

Image
Roseto, kota Outlier Saya sedang membaca kembali salah satu buku favorit saya, Outliers karangan Malcolm Gladwell. Buku yang sarat hasil riset menarik dan dikemas secara populer.  Memang, saat membaca suatu buku berulang kali, kita seringkali mendapatkan suatu pemahaman yang baru kembali. Dan bagi saya, pemahaman itu saya dapatkan justru pada bagian pendahuluan buku ini. Di sana Gladwell memaparkan kisah tentang sebuah kota kecil Pennsylvania, yang dihuni oleh para imigran dari Italia. Roseto. Pada tahun 1950-an, seorang dokter bernama Wolf terkejut menemukan fakta bahwa di kota Roseto jarang sekali ditemui orang di bawah usia 65 tahun yang mengidap penyakit jantung. Padahal saat itu di Amerika, penyakit jantung sudah merupakan epidemi dan menjadi penyebab utama kematian pria di bawah usia 65 tahun. Sementara di Roseto ? Orang-orang ini meninggal karena usianya sudah uzur. Itu saja   (halaman 6). Dokter Wolf kemudian melakukan penelitian, mengelaborasi berbagai faktor y

Ayo, Ngomong Dong !

Tanggal 20 Oktober 2014, atas nama ‘menjadi bagian dari saksi sejarah’, saya dan beberapa kawan turut serta memeriahkan hiruk pikuk pesta rakyat saat Presiden baru, Joko Widodo dilantik.  Bersama dengan, konon, 30 ribu manusia, sejak sore jam 5 saya sudah menanti untuk melihat presiden teranyar ini di lapangan Monas.  Berhubung perayaan ini akan dimeriahkan oleh pergelaran musik, maka kehadiran para remaja tanggung pun tak terhindarkan. Sebagian dari mereka tampil dengan gaya yang se-alay-alaynya. Rambut pirang yang sama sekali tak cocok untuk kulit hangus mereka, celana jeans sobek-sobek selutut. Mereka membawa bendera bergambar logo group band kesayangan.  Bendera itu dikibar-kibarkan dan menghalangi pemandangan pengunjung lain ke arah panggung. Sempat para pengunjung menyuarakan : “Benderanya.... hooooiii..... benderaaaa...!” MC acara juga berulang kali meminta pengunjung yang membawa bendera untuk tidak mengibar-ngibarkannya. Tiang bendera pun sempat diturunkan.

Bali Yang Semakin Muda

Sebagaimana TPU atau Turis Pada Umumnya, Bali merupakan salah satu destinasi wisata di Indonesia yang merupakan favorit saya. What’s not to like about Bali ? Segala macam fasilitas dan kondisi untuk bersenang-senang ada di sana. Mau melihat keramaian, banyak. Mau sesunyi pertapa juga ada. Alamnya bagus, budayanya kuat, orangnya ramah-ramah, cafenya lucu-lucu. Tempat yang tak pernah bikin pusing untuk urusan oleh-oleh. Daster, baju barong, sarung Bali, pia, kacang asin nan klasik,   tak pernah gagal untuk menyenangkan hati orang-orang tersayang.     Dibandingkan dengan tempat lain yang pernah saya kunjungi di Indonesia, interaksi saya dengan Bali terasa lebih banyak. Pertama kali menginjakkan kaki di Bali di tahun 1995. Sudah kerja. Sudah bisa membiayai sendiri kegiatan yang namanya : liburan. Sejak memegang sertifikat sebagai penyelam di akhir tahun 2005, praktis hampir setiap tahun saya ke Bali. Baik karena memang sengaja datang untuk secelup-dua celup penyelaman, atau transi