Inspirasi Jati
Dua hari yang lalu saya menerima beberapa tamu di Omahkebon. Saat sedang minum teh, salah seorang dari tamu saya mengamati-amati tiang-tiang limasan dan bertanya, “Ini kayu-kayunya kayu apa ?” Saya jawab, “Jati..” Percakapan berlanjut. “Jati muda, ya ?” “O, kategorinya sudah jati tua. Warnanya menjadi lebih terang karena di-vernis,” terang saya. Lalu tamu tersebut pun memperhatikan bahwa di Omahkebon, juga terdapat pohon jati. Ya, di sini memang tumbuh 3 pohon jati. Salah satu kamar di Omahkebon yang berhadapan dengannya pun dinamai Kamar Jati. Tamu saya kemudian menepuk-nepuk salah satu pohon yang lingkar batangnya sebesar sekitar 60cm dan berkata, “30 tahun lagi, pohon ini akan seharga sebuah mobil....” Pagi ini, saya duduk ruang tamu, dan mata saya pun terarah pada kayu-kayu limasan serta pohon jati di depan. Sebelum membangun rumah, saya tidak pernah paham urusan kayu. Sampai sekarang pun masih tidak terlalu, sebenarnya. Namun sejak dulu s...